Jenis artikel : persuasif ( bersifat membujuk secara
halus)
Nama : Gaby Clara Sinta Putri Widiana
Kelas : 3EB03
NPM : 22211985
Tugas ke-2 B.ndonesia 2# part 2 (Softskill)
-Membuat 2 buah tulisan pendek berbeda dengan bentuk/ sifat
yang berbeda-
Kadang
aku sering menyesal karena tidak memberi uang kepada para pengamen yang
menghampiri angkutan umum yang aku tumpangi, setelah aku lihat raut mukanya
ketika tidak ada seorang pun yang memberi uang kepadanya. Bahkan seringkali aku
memikirkan ini berhari-hari, bagaimana nasib pengamen itu? Aku hanya empati.
Hujan
turun deras sekali hari ini, tetapi anak- anak itu masih saja berlarian kesana
kemari seakan tidak peduli akan derasnya hujan yang membasahi sekujur badan
mereka. Aku menatap dari balik kaca bis metromini ini. Hanya bisa mengucap
syukur, jika melihat banyak anak-anak jalanan itu yang sangat bersemangat
mencari uang seakan terik panasnya matahari tidak menjadi penghalang, melawan
kerasnya kehidupan jalanan. Perjuangan hidup ini memang sulit akupun
mengakuinya.. semuanya seakan hanya diukur dengan uang, materi,kedudukan dan
harta seperti hukum di hutan rimba yang kuatlah yang berkuasa.
Aku
sedikit membuka jendela, mencari sedikit udara segar di tengah-tengah polusi
ibukota dan pengapnya udara di dalam bis metromini ini. Lagi-lagi untuk
kesekian kalinya, pengamen kembali menaiki metromini yang aku tumpangi ini. Aku
merogoh saku celanaku, berniat untuk memberikan beberapa uang recehan kepada
salah seorang anak laki-laki kecil itu.
Lampu
merah di persimpangan jalan ini lama sekali. Ada 154 detik. Paradigma lalu
lintas hari Senin ini cukup padat merayap, karena semua harus mengawali hari
mereka pada hari senin ini untuk kembali bekerja.
Lagi-
lagi aku melihat kerumunan anak jalanan, tetapi lain dari yang sebelumnya aku
lihat. Segerombolan anak punk dan
satu per satu dari mereka menghampiri ke berbagai kendaraan umum yang berjejer
berbaris menunggu perlahan detik lampu merah. Mereka bernyanyi sesuka hati
mereka membentuk suatu konsonan kata dalam lagu yang tidak beraturan, dengan
tato yang entah permanen atau semi permanen di hampir sekujur tubuh mereka,
lalu rambut yang berdiri keatas, diacat dengan warna terang seperti menirukan
landak dan tindikan anting-anting dibagian yang tidak sewajarnya di tindik.
Aku
tidak berkata bahwa anak punk itu semuanya tidak baik, tetapi menurutku mereka
yang ada dijalanan ini salah penempatan. Mungkin aku mendeskripsikan mereka,
agak berlebihan tapi ini yang sesungguhnya aku lihat di kedua mataku dan pikiranku
mulai bertanya-tanya. Karena kedua mataku daritadi tak hentinya mengamati
mereka semua.
Kemana
orangtua mereka? Itu keren? Gaya hidup atau pilihan hidup? Dan seterusnya
mereka mau menjadi seperti ini seumur hidup mereka? Mau menyumbangkan apa di
hidup mereka?
Itu
sekelumit pertanyaan yang muncul di otakku, aku memang belum sukses, tapi
setidaknya aku berusaha untuk menggapai kesuksesan dan aku juga tidak berkata
kalau aku lebih baik dari mereka, aku juga bukan siapa-siapa mereka, seharusnya
aku memang tidak berhak memikirkan ini semua, apalagi mendeskripsikan yang
tidak-tidak tentang mereka, akan tetapi mereka generasi muda bangsa ini bukan? Seorang
Penerus.. banyak yang lebih baik dilakukan daripada harus seperti ini..
Aku
pernah membaca suatu artikel dan menonton beberapa berita yang meliput tentang
mereka. Mereka melakukan ini semua dijalanan hanya ingin bebas menuruti jalan
pikiran mereka yang masih labil, meninggalkan orangtua yang sangat mencintai
mereka dengan tulus, rela pergi kekota besar seperti ini rela meninggalkan
rumah karena muak dengan setumpuk aturan yang orangtua mereka berikan. Lalu
mabuk, tidur dimana saja, kerja serabutan melawan kerasnya kehidupan sendirian,
dan tentunya bersama teman-teman sesama mereka yang sewaktu-waktu bisa saja terkena
konflik yang berkepanjangan.
Semua
itu memang pilihan hidup mereka dan aku sama sekali tidak berhak ikut campur
sedikitpun. Live has been you’re change
guys! Mari kita memanfaatkan setiap detik dari kesempatan yang Tuhan
berikan pada hidup kita dengan melakukan hal yang terbaik, menggapai mimpi dan
cita – cita kita walau itu sulit tapi pasti Tuhan akan memberikan hasil yang
sangat menakjubkan pada setiap usaha kita nantinya, amin. (Oleh gaby clara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar